Seni tradisional ludruk dari Jawa Timur telah menggelar pertunjukan menarik dengan lakon “Pendekar Naga Sungkem” di Taman Budaya Jawa Timur. Acara ini menjadi sorotan dalam rangkaian program seni tahunan yang digagas oleh Taman Budaya Jawa Timur, menunjukkan komitmen pemerintah dalam melestarikan seni tradisional. Cerita “Pendekar Naga Sungkem” mengangkat konflik abadi antara dendam, cinta, dan pengorbanan, memberikan pesan moral yang relevan bagi para penonton, terutama generasi muda.
Ali Ma’ruf, Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, menegaskan pentingnya dukungan terhadap seni tradisional untuk mempertahankan identitas budaya. Pementasan ludruk ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai pembelajaran bagi penonton. Bagi Ratna Dewi, penikmat seni dari Surabaya, ludruk adalah cara untuk merawat identitas budaya dan menghargai warisan yang ada.
Meskipun zaman terus berubah, seni tradisional seperti ludruk tetap memiliki daya tarik yang kuat. Dengan pendekatan yang tepat, seni ini bisa menjadi media yang menyatukan berbagai generasi. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda, terutama yang tinggal di perkotaan, untuk tetap menjaga dan melestarikan seni tradisional sebagai bagian dari perjalanan budaya yang tak ternilai. Ludruk menunjukkan bahwa seni tradisional masih memiliki tempatannya di dalam masyarakat, memberikan ruang bagi refleksi dan pemahaman nilai kehidupan dalam setiap pementasannya.
