Para pengusaha lokal di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terlibat dalam pertemuan penting untuk mencapai solusi atas dampak pembatasan tonase muatan. Masalah ini muncul setelah demonstrasi warga yang menuntut perbaikan jalan akibat muatan berat truk-truk milik PT Semen Imasco Asiatic. Sebagai hasilnya, banyak pengusaha lokal terpaksa menghentikan operasional mereka, menyebabkan dampak terhadap ribuan pekerja dalam kehilangan mata pencaharian. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pengusaha dari sektor pertambangan batu, bahan pangan, dan UMKM, semua pihak yang terdampak oleh pembatasan tonase tersebut.
Kesepakatan penting dilahirkan dalam pertemuan tersebut, seperti menetapkan batas muatan maksimal 40 ton, mengizinkan truk gandengan dan tronton beroperasi, serta membatasi jenis muatan yang terdiri dari produk lokal. Pembatasan jam operasional kendaraan angkutan berat juga disepakati dari pukul 20.00 hingga 04.00 untuk menjaga kenyamanan masyarakat umum. Kesepakatan ini akan disampaikan kepada pemerintah daerah dengan harapan dapat menjadi solusi yang memuaskan antara tuntutan masyarakat dan kebutuhan pengusaha lokal. Demonstrasi ini merupakan upaya untuk memastikan investasi asing tidak merugikan pengusaha lokal serta memprioritaskan kepentingan lokal dalam pengambilan kebijakan. Dengan semangat musyawarah, para pengusaha lokal memilih menyelesaikan konflik melalui dialog daripada konfrontasi.