“Solusi Ramah Lingkungan untuk Sampah di Pemalang oleh Anggota DPR RI”

by -123 Views

Dua truk sampah ditumpahkan oleh ratusan warga dalam aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pemalang, Jawa Tengah, mengungkap masalah serius yang dihadapi Kabupaten Pemalang akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Pegongsoran. Masalah sampah yang terus menumpuk telah melumpuhkan sistem pembuangan sampah, dengan hamparan sampah yang mengelilingi kota Pemalang setiap harinya selama lebih dari sebulan. Pada 30 Desember 2024, Aliansi Masyarakat Peduli Pemalang (Ampel) melancarkan protes di depan kantor Bupati dengan aksi membuang dua truk sampah sebagai tuntutan untuk penyelesaian masalah sampah yang semakin meruncing.

Meskipun Bupati Pemalang telah berupaya untuk membuka kembali TPA Pesalakan, rencana untuk membangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Desa Danasari dan Pengiringan ditolak oleh warga, memperparah situasi dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak lingkungan yang bisa ditimbulkan. Respons atas masalah ini datang dari Anggota DPR-RI Rizal Bawazier, yang menawarkan solusi melalui pendekatan Rumah Pengolahan Sampah dengan metode Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R), yang bertujuan untuk mengurangi dan daur ulang sampah dengan cara yang ramah lingkungan.

Rizal Bawazier menggarisbawahi pentingnya dukungan dari Pemda dan Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan program ini, dengan rencana untuk segera mengimplementasikan konsep ini sebagai contoh bagi desa-desa lain di sekitar Pemalang. Dalam upayanya mempromosikan pendekatan ini, ia menyatakan bahwa TPA tidak lagi menjadi solusi jangka panjang akibat keterbatasan lahan dan dampak lingkungan. Dengan harapan program ini akan segera dilaksanakan dan diadopsi oleh setiap desa di Pemalang, langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan terhadap masalah sampah yang semakin mendesak.