BANDA ACEH – Komitmen swasembada pangan dan energi yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto ternyata bukan hanya sekadar janji kampanye belaka. Setelah dilantik sebagai Kepala Negara, Prabowo kembali menegaskan pentingnya kemandirian Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik global saat ini.
“Kita harus memastikan kemampuan kita untuk memberi makan rakyat sendiri,” tegas Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Swasembada pangan dan energi merupakan salah satu dari 17 program prioritas Prabowo dalam visi asta cita. Dalam pidato pelantikan presiden, Prabowo optimis bahwa Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam waktu 4-5 tahun ke depan, bahkan bisa menjadi lumbung pangan dunia.
Dalam praktiknya, Prabowo telah menunjuk pemilik Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, untuk melaksanakan proyek cetak sawah seluas 1 juta hektar di Merauke, Papua Selatan. Untuk proyek ini, ia bahkan telah menyiapkan 2.000 unit ekskavator yang dibeli dari Sany Group asal China.
“Kami berkomitmen untuk mendukung visi Presiden Prabowo dalam mencapai swasembada pangan. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk berkontribusi kepada bangsa,” kata Haji Isam.
Hingga awal Oktober 2024, setidaknya 366 unit ekskavator sudah tiba di Merauke. Proyek cetak sawah ini juga dibarengi dengan pembangunan infrastruktur lain, seperti jalan raya dan pelabuhan. Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pangan Bawah Kendali Operasi (BKO) Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan bahwa proyek ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo.
“Isu yang selama ini diangkat adalah program swasta. Padahal Haji Isam mendapat perintah langsung dari Pak Prabowo, dia yang menyuruh bekerja,” kata Ahmad Rizal Ramdhani.