Magang
– 12 Oktober 2024 | 18:10 – Dibaca 76 kali
Husni Thamrin, Warga Kelurahan Kaliwates, Kabupaten Jember, saat memenuhi undangan klarifikasi Bawaslu Jember (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, JEMBER – Salah seorang warga Kelurahan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Husni Thamrin mengaku sangat kecewa dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jember.
Pasalnya, undangan klarifikasi yang dilayangkan kepadanya setelah dipenuhi malah tidak ditemui.
“Saya merasa diprank (terkesan dibuat lelucon), oleh Bawaslu Jember. Saya berusaha tepat waktu. Namun, tidak ada satupun pimpinan menemui saya,” ungkap Thamrin, Sabtu (12/10/2024) usai mendatangi kantor Bawaslu Jember.
Bahkan, dirinya harus rela menunggu hampir satu jam lamanya. Namun, tidak ada satupun pimpinan Bawaslu menemuinya.
Thamrin juga mengaku heran, jumlah anggota Bawaslu yang lumayan sampai di tingkat kecamatan tetapi tidak bisa bergerak cepat.
“Dalam menangani, Bawaslu ini mulai dari dulu tidak serius memang ya,” lontarnya…
Dirinya menilai, untuk proses laporan hingga ditindaklanjuti prosesnya cukup panjang.
“Aturannya kalau tidak keliru 3 hari untuk mempelajari dan mengkaji macam-macam. Apakah itu memenuhi syarat materil atau formil,” bebernya.
Pria yang berprofesi sebagai Advokat ini mencontohkan, misalkan laporan tanggal 2 dan itu sudah viral di media sosial.
“Pemanggilannya bisa 10 hari kemudian. Ya, tentu saja mereka terlapor bisa berpotensi menghilangkan barang bukti,” katanya.
Ditanya terkait kejadian video mobil plat merah yang diduga milik oknum camat, yang mengangkut alat peraga kampanye,
Praktisi hukum ini juga membenarkan. Karena yang mengambil gambar video adalah dirinya.
“Karena saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri dan saya kenal baik dengan oknum camat tersebut. Bahkan saya sudah mengirim orang ke TKP semua APK sudah bersih,” bebernya.
Sampai berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Bawaslu Jember terkait hal itu.
Sementara Ketua Bawaslu Jember, Sanda Aditya Pradana membantah, kalau pihaknya melakukan prank terhadap Husni Thamrin.
“Maaf mas, bukan kami prank. Tapi, pimpinan di Jember tinggal 2 orang,” balasnya lewat pesan singkat.
Sementara yang ada di jember, menurut Sanda, sedang melaksanakan tugas.
“Karena 1 orang lagi persiapan sosialisasi acara besok, jadi kami mohon maaf sebelumnya. Dan tadi, saya salah lihat jadwal,” akui Sanda
ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Magang |
Editor | : Imam Hairon |