Jokowi Ditegur karena Data Bocor, IHSG Terus Mencatat Rekor Baru

by -3 Views

IKLAN



BANDA ACEH – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya semakin membaik dalam menutup sesi perdagangan hari keempat pekan ini, Kamis 19 September 2024. Setelah berhasil mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah di sesi perdagangan pagi, IHSG berhasil memecahkan rekor tertinggi baru di sesi perdagangan sore dengan mencapai posisi 7.910,55. Kinerja gemilang IHSG kali ini tidak terlepas dari dua sentimen penting. Sentimen pertama berasal dari penurunan suku bunga oleh The Fed, dan sentimen kedua datang dari kegagalan teknikal pada sesi perdagangan sebelumnya yang membuat IHSG turun sedikit. Dua sentimen ini kemudian digabungkan dengan situasi terkini di Asia, di mana seluruh indeks mampu mencatat perkembangan positif.

IKLAN



Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, The Fed yang secara mengejutkan menurunkan suku bunga sebesar 0,5 persen membuat para investor optimis terhadap prospek penurunan suku bunga yang lebih lanjut beberapa bulan ke depan. Optimisme ini kemudian digabungkan dengan sejumlah sentimen domestik dan mengangkat indeks di Asia dalam kisaran yang beragam.

Hingga akhir sesi perdagangan, indeks Nikkei (Jepang) menjadi yang terkuat di Asia dengan kenaikan tajam sebesar 2,13 persen setelah ditutup pada level 37.155,33. Sementara indeks ASX200 (Australia) naik 0,61 persen dan berakhir di 8.191,9, serta indeks KOSPI (Korea Selatan) mengalami kenaikan 0,21 persen setelah mencapai posisi 2.580,8.

IKLAN



Laporan sebelumnya juga mencatat, kenaikan tajam indeks Nikkei yang didukung oleh pelemahan nilai tukar yen.

Pada sesi perdagangan di Jakarta, IHSG terus menunjukkan penguatan yang signifikan sepanjang sesi perdagangan. IHSG akhirnya berakhir dengan kenaikan yang signifikan sebesar 0,97 persen di level 7.905,39. Pantauan menunjukkan bahwa IHSG berusaha mencatat rekor tertinggi beberapa kali dalam sesi perdagangan kali ini namun terbatas oleh situasi teknikal.

Pantauan lebih lanjut menunjukkan bahwa saham-saham unggulan yang aktif diperdagangkan berada dalam zona positif. Saham seperti BBRI, TLKM, BBNI, BMRI, BBCA, PTBA, ASII, dan ICBP terus menguat. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya kenaikan IHSG kali ini.

Laporan juga menyebutkan, pelaku pasar di Jakarta kali ini menerima sentimen domestik yang kurang positif terkait dengan kasus peretasan data nasional. Berita yang beredar menyebutkan bocornya 6 juta data pajak, hal ini membuat kinerja pemerintahan Jokowi semakin mendapat sorotan karena semakin dekat dengan masa pensiun. Kinerja Menkominfo Budi Ari yang dikenal sebagai dekat dengan Presiden Jokowi juga mendapat sorotan.

Namun berbagai sentimen negatif tersebut tidak menghentikan IHSG untuk mencetak rekor baru. Pelaku pasar tetap optimis, dan IHSG terus menguat.

Rupiah Semakin Menguat

Pola kejutan kembali terjadi dalam sesi perdagangan pasar uang Asia kali ini. Setelah sulit bergerak di sesi perdagangan pagi, mata uang utama dunia tiba-tiba menguat di sesi perdagangan sore. Mata uang Euro mendekati level psikologisnya di sekitar 1,1200 sementara Poundsterling melampaui level psikologisnya di sekitar 1,3200.

Dolar Australia juga berhasil kembali di atas level psikologisnya di sekitar 0,6800. Pelaku pasar mulai mengevaluasi keraguan sebelumnya dan lebih optimis terhadap prospek penurunan suku bunga yang lebih lanjut oleh The Fed dalam beberapa waktu ke depan.

Penguatan mata uang utama dunia ini juga mengangkat nilai tukar Rupiah lebih tinggi di sesi perdagangan sore. Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp15.232 setelah mengalami kenaikan tajam sebesar 0,63 persen. Kenaikan tajam Rupiah ini semakin memperkuat tren penguatan yang solid dan semakin mendekati level psikologis melawan Dolar AS di level Rp15.000.