Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa pemerintah akan menerapkan aturan baru terkait BBM bersubsidi pada 1 September 2024. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa subsidi BBM tepat sasaran. Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Rachmat Kaimuddin juga menyatakan bahwa aturan baru tersebut bertujuan agar subsidi BBM dapat dinikmati oleh mereka yang membutuhkan, bukan oleh orang yang mampu.
Aturan baru mengenai subsidi BBM ini masih dalam proses finalisasi dan akan diumumkan setelah selesai. Pemerintah akan melakukan sosialisasi mengenai Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk BBM Pertalite dan Solar Subsidi. Program subsidi ini tidak akan mengubah harga atau akses bagi masyarakat atau jenis kendaraan yang berhak mendapatkan subsidi, seperti kendaraan roda dua, nelayan, dan transportasi umum.
Rachmat juga menjelaskan bahwa subsidi solar sebesar Rp 8.000 per liter, lebih besar dari subsidi bensin yang sekitar Rp 1.800 hingga Rp 2.000 per liter. Dia menegaskan bahwa model subsidi BBM selama ini cenderung lebih banyak dinikmati oleh orang yang mampu, sehingga pemerintah berusaha untuk membuat subsidi BBM lebih tepat sasaran.
Dengan adanya aturan baru ini diharapkan program subsidi BBM dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat yang membutuhkan, dan bukan hanya kepada mereka yang mampu secara ekonomi.
