SUCCESSFUL MILITARY LEADERSHIP – prabowosubianto.com

by -90 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I: Pemimpin Teladan Tentara Indonesia]

“Dengan memperlakukan prajuritmu layaknya anak-anakmu, mereka akan mengikuti mu ke lembah terdalam. Lihatlah mereka seperti putra-putramu sendiri, dan mereka akan tetap bersamamu hingga ajal menjemputmu.” -Sun Tzu

Secara historis, ada banyak contoh kepemimpinan militer yang sukses. Tentu saja, banyak juga yang gagal. Kepemimpinan militer yang berhasil memerlukan seorang pemimpin untuk menjadi contoh teladan dan memimpin kesetiaan prajuritnya.

Strategis militer Tiongkok kuno Sun Tzu pernah menulis dalam salah satu karyanya: ‘Jika seorang komandan memperlakukan prajuritnya seperti ia memperlakukan anak-anaknya, atau jika seorang komandan mencintai para prajuritnya seperti ia mencintai anak-anaknya, prajuritnya akan siap mati untuknya.’

Seorang pemimpin harus membangun ikatan emosional seperti itu untuk mencapai kepemimpinan militer yang sukses. Ada pepatah di kalangan prajurit di seluruh dunia yang mengatakan, ‘Jika kamu peduli pada prajuritmu, prajuritmu akan peduli padamu.’

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, sangat sulit untuk berbohong kepada prajuritmu. Sekarang ini sudah terbukti. Menurut banyak studi ilmiah tentang psikologi, komunikasi nonverbal ada dan berlaku luas dalam hubungan manusia. Saya pernah membaca salah satu buku psikologi terbaik yang menjelaskan bahwa bawahan dalam suatu kelompok atau unit bisa merasakan ke-seriusan, atau sebaliknya, dalam pemimpin mereka.

Penulis mengatakan bahwa bahkan seekor anjing pun dapat memahami dan merasakan sikap dan niat manusia, terutama si majikannya. Anjing tidak bisa berbicara dalam bahasa manusia, namun mereka bisa berkomunikasi dengan manusia untuk merasakan apakah kita mencintai, takut, atau membenci mereka.

Jika seekor anjing senang melihat seseorang, ia akan menggoyangkan ekornya. Semakin cepat dan lebar ekor digoyangkan, semakin besar kegembiraan yang ditunjukkan. Ketika seekor anjing meloncat pada Anda dan ingin mencium atau menjilat Anda, itu menunjukkan betapa ia mencintai Anda.

Perilaku-perilaku ini adalah bukti bahwa bahkan anjing pun bisa merasakan dan mampu menyampaikan perasaannya kepada manusia. Melalui sikap, perilaku, dan komunikasi nonverbal (bahasa tubuh), seorang pemimpin juga bisa menyampaikan perasaan sesungguhnya kepada para prajurit yang dipimpinnya.

Bahasa tubuh ini dalam bentuk gerakan bawah sadar atau microexpressions sering kali luput dari perhatian.

Belakangan ini sudah banyak studi tentang subjek ini. Bahkan kepolisian dan lembaga intelijen di berbagai negara menyelenggarakan kursus khusus untuk melatih petugas mereka membaca microexpressions ini. Mereka dilatih untuk menilai apakah seseorang sedang berbohong atau tidak.

Akurasi analisis microexpressions ini ternyata sangat tinggi. Saya belajar dari puluhan tahun pengalaman, sehingga saya percaya bahwa ini benar dan tepat kunci keberhasilan seorang pemimpin.

Singkatnya, seorang pemimpin harus tulus dan jujur di hadapan para prajuritnya. Hal ini terutama penting dalam lingkungan militer dan lebih lagi dalam unit-unit tempur. Seorang pemimpin yang tidak jujur dan kurang serius tidak akan luput dari perhatian dan akan kehilangan rasa hormat dari pasukannya.

Source link