JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen menciptakan kondisi pelayanan di pelabuhan yang aman dan nyaman bagi pengguna jasa dengan meluncurkan program Say No to Calo. Program ini telah berlaku di empat pelabuhan utama: Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk pada awal pekan lalu.
Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin mengatakan manajemen secara aktif melakukan sosialisasi pembelian tiket ferry secara online via Ferizy. Hal ini telah memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa seperti mempercepat proses dan mengurangi antrean di pelabuhan.
“Digitalisasi pembelian tiket penyeberangan feri ini merupakan bukti komitmen atas transformasi digital yang dilakukan ASDP dalam lima tahun terakhir untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jasa,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (7/7/2024).
Shelvy menyampaikan bahwa ASDP semakin intensif dalam menerapkan reservasi tiket online di berbagai cabang melalui aplikasi dan website trip.ferizy.com. Saat ini sudah ada 28 pelabuhan yang menerapkan pemesanan tiket online diantaranya Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, dan lain-lain.
Shelvy menjelaskan bahwa program Say No to Calo bertujuan melindungi pengguna jasa dari praktek percaloan. Dia menekankan bahwa kehadiran calo dapat memberikan dampak negatif terhadap pelayanan di pelabuhan yang berimbas pada ketidaknyamanan penumpang karena harga tiket yang dijual calo jauh lebih tinggi dari harga resmi.
“Banyak pengguna jasa mengalami kerugian saat membeli tiket via calo karena boarding pass tidak dapat digunakan saat masuk ke pelabuhan. Hal ini menjadi masalah yang harus segera dibenahi,” ucap Shelvy.
ASDP meningkatkan patroli di pelabuhan dan menggunakan sistem geofencing untuk memastikan pembelian tiket hanya bisa dilakukan melalui loket resmi dan aplikasi Ferizy. Hanya penumpang dengan tiket resmi yang bisa masuk ke area pelabuhan berkat filterisasi ketat di titik masuk.
Selain itu, ASDP juga memudahkan pembelian tiket melalui layanan tiket online Ferizy dengan tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pemesanan tiket ferry sekarang bisa dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan melalui aplikasi Ferizy dengan pembayaran melalui transfer bank, virtual account, atau e-wallet.
“Dengan kemudahan ini, kami berharap kerja sama dan konsistensi dari pengguna jasa dan masyarakat agar tidak lagi membeli tiket melalui calo,” kata Shelvy.
Sumber: Republika