Pertamina dan Komisi VII DPR RI Mendukung Peningkatan Produksi Migas Nasional

by -204 Views

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI, 28 Mei 2024.

JAKARTA — PT Pertamina (Persero) bersama Komisi VII DPR RI mendukung peningkatan lifting Minyak dan Gas (Migas) secara nasional untuk ketahanan energi nasional.

Berdasarkan kinerja, Pertamina berhasil membukukan peningkatan kinerja Minyak dan Gas (Migas) tahun 2023. Tren kontribusi kinerja produksi hulu Pertamina secara nasional meningkat, tahun 2023 produksi minyak berkontribusi 69 persen dan produksi gas 34 persen secara nasional. Pencatatan ini membuktikan tumbuhnya kinerja Pertamina disaat produksi Migas secara nasional mengalami tren penurunan.

“Kinerja Pertamina meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dengan produksi minyak dan gas naik hingga 7 persen,” jelas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI, Selasa (28/5/2024).

Secara keseluruhan, kinerja Migas Pertamina tumbuh 7 persen, perolehan ini terdiri atas 6 persen kontribusi pertumbuhan domestik, dan internasional tumbuh 12 persen.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, peningkatan kinerja ini merupakan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional sejalan dengan yang diprogramkan pemerintah melalui peningkatan produksi dan lifting Migas.

Pada RDP Komisi VII DPR RI, Komisi VII DPR RI mendorong Pertamina untuk meningkatkan lifting secara signifikan melalui langkah-langkah progresif dan konkrit dalam mendukung pencapaian target lifting migas nasional dan ketahanan energi nasional.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Sumber: Republika