Seorang pekerja melakukan pemeriksaan laptop setelah dirakit di pabrik di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, pada hari Selasa (13/10).
JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk memperluas pasar ke wilayah nontradisional, seperti negara-negara di Asia Tengah dan Eurasia, bagi industri elektronika dan telematika dalam negeri.
“Pemerintah Indonesia sedang berusaha menjajaki kerja sama perdagangan internasional dengan beberapa negara, terutama yang berada di wilayah Asia Tengah dan Eurasia,” kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin Priyadi Arie Nugroho di Jakarta, pada hari Jumat (17/5/2024).
Priyadi mengatakan, sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenperin bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent, Uzbekistan, mengadakan forum bisnis di acara POWER Uzbekistan 2024 yang berlangsung pada 14-16 Mei.
Menurutnya, acara tersebut memberikan peluang kerja sama bisnis yang komprehensif antara pelaku industri Indonesia dengan negara-negara pasar nontradisional, yang dapat memperluas jaringan antar perusahaan dan menunjukkan potensi Indonesia sebagai tujuan investasi.
Ia menilai keterlibatan Indonesia dalam forum bisnis ini juga dapat memperkuat hubungan RI dengan Uzbekistan yang dianggap memiliki peranan penting dalam perluasan kerja sama industri dan perdagangan di wilayah Asia Tengah dan Eurasia.
“Karena pasar Asia Tengah merupakan pasar nontradisional, keterlibatan dalam pameran perdagangan, forum bisnis, dan kegiatan promosi ekspor lainnya di kawasan ini dapat membantu ekspansi produk unggulan Indonesia,” katanya.
Pada acara POWER Uzbekistan 2024, Kemenperin dan KBRI Tashkent bekerja sama membangun Paviliun Indonesia untuk menampilkan kemampuan tujuh pelaku usaha Indonesia dari berbagai sektor, termasuk industri elektronika dan telematika, industri pipa minyak bumi dan gas, industri alat ukur, serta kawasan industri.
Tujuh peserta Indonesia yang berpartisipasi dalam acara tersebut adalah PT Sharp Electronics Indonesia, PT Communication Cable Systems Indonesia, PT Sinar Baja Elektrik, Bandung Techno Park, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT 3S International, dan PT Indonesia Pomalaa Industry Park.
Sumber : ANTARA
Sumber: Republika (https://ekonomi.republika.co.id/berita/sdmmz3457/kemenperin-incar-pasar-nontradisional-industri-elektronika-telematika)