AS Merencanakan Penyesuaian Tarif untuk Kendaraan Listrik

by -159 Views

Presiden AS Joe Biden berencana memberlakukan tarif baru yang besar pada kendaraan listrik, semikonduktor, peralatan tenaga surya, dan pasokan medis yang diimpor dari China. Kabar ini diungkapkan oleh pejabat AS dan orang lain yang mengetahui rencana tersebut.

Tarif kendaraan listrik diperkirakan akan meningkat hingga empat kali lipat dari tarif saat ini sebesar 25 persen menjadi 100 persen. Rencana tersebut dijelaskan oleh sumber yang meminta anonimitas karena tidak berwenang memberikan rincian sebelum pengumuman resmi.

Dilansir dari Reuters pada Sabtu (11/5/2024), pengumuman tarif tersebut diperkirakan akan dilakukan pada Selasa pekan depan. Pejabat Partai Demokrat di pemerintahan AS mengungkapkan kefrustrasian atas surplus produksi kendaraan listrik dan produk lainnya dari China yang dianggap mengancam lapangan kerja dan keamanan nasional AS.

Berbagai negara industri, termasuk Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa, khawatir dengan gelombang ekspor murah dari China yang dapat merusak industri manufaktur dalam negeri. AS juga khawatir bahwa produk energi ramah lingkungan dari China dapat mengganggu investasi besar dalam kebijakan ramah iklim yang telah diterapkan.

Kebijakan tarif tambahan ini juga memiliki dampak politik menjelang pemilihan presiden bulan November. Baik Biden maupun mantan Presiden Donald Trump telah menegaskan bahwa mereka akan bersikap tegas terhadap Tiongkok sebagai saingan geopolitik Amerika Serikat.

Biden menjelaskan kebijakannya sebagai persaingan dengan China, bukan konflik. Dia telah menerapkan strategi industri untuk mendukung investasi swasta di pabrik dan teknologi baru, sambil membatasi penjualan chip komputer dan peralatan lainnya ke Tiongkok.

Sementara itu, Trump telah mengusulkan tarif besar-besaran untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan China. Dia berpendapat bahwa dukungan Biden terhadap kendaraan listrik hanya akan menyebabkan lapangan kerja di AS pindah ke China.

Sumber: Republika (https://ekonomi.republika.co.id/berita/sdbw0u502/as-bakal-kenakan-tarif-baru-pada-kendaraan-listrik)