Tesla PHK 10 Persen Karyawan di Tengah Perang Harga dan Penurunan Penjualan

by -137 Views

BERLIN – Sebuah memo internal menyatakan Tesla akan memangkas lebih dari 10 persen karyawannya secara global. Langkah ini diambil seiring dengan menurunnya penjualan Tesla dan persaingan harga yang ketat di pasar mobil listrik dunia.

Berdasarkan laporan tahunan per Desember lalu, Tesla memiliki total 140.473 karyawan di seluruh dunia. “Kami telah melakukan evaluasi dan akhirnya membuat keputusan sulit untuk memangkas lebih dari 10 persen karyawan secara global,” kata pemilik Tesla, Elon Musk.

Dalam sebuah memo yang dilaporkan oleh Electrek pada hari Senin (15/4/2024), Elon Musk menyampaikan kepada karyawannya bahwa tidak ada yang lebih ia benci selain melakukan PHK terhadap karyawan, namun hal ini perlu dilakukan.

“I am Benci hal itu, tetapi ini harus dilakukan. Hal ini akan membuat kami menjadi lebih ramping dan inovatif untuk fase pertumbuhan berikutnya,” ujar Musk seperti dilansir oleh BBC pada Senin (15/4/2024).

Musk menambahkan bahwa setiap lima tahun perusahaan perlu melakukan reorganisasi dan penyusutan untuk mencapai fase pertumbuhan selanjutnya. Dua eksekutif senior Tesla, yaitu Drew Baligno yang mengepalai pengembangan baterai Tesla serta Rohan Patel yang menjabat sebagai wakil presiden kebijakan publik, juga akan meninggalkan perusahaan.

Mereka mengucapkan terima kasih kepada Musk karena telah memberi mereka kesempatan untuk bekerja di Tesla. Kepergian dua eksekutif senior tersebut, menurut Michael Ashley Schulman, chief investment officer di Running Point Capital Advisors, merupakan sinyal bahwa perusahaan menghadapi pertumbuhan.

Di sisi lain, para analis dari Gartner dan Hargreaves Lansdown menyatakan bahwa pemangkasan karyawan ini menunjukkan adanya tekanan terkait biaya produksi. Tesla diketahui telah menginvestasikan dana untuk mobil baru dan kecerdasan buatan.

Pabrikan mobil listrik ini terlihat lamban dalam memperbarui model mobil mereka dan juga menghadapi tekanan dari Cina yang menawarkan produk mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau serta menciptakan model yang sesuai dengan selera pasar.

Pemangkasan ini bukan kali pertama yang dilakukan oleh Musk. Pada tahun 2022, Musk melakukan pemangkasan setelah merasakan ketidaknyamanan terkait perkembangan ekonomi global.

Dalam memo kepada semua stafnya, Musk menekankan pentingnya perusahaan mengevaluasi semua aspek guna mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas. Pemangkasan ini terjadi setelah laporan eksklusif dari Reuters pada 5 April yang menyebutkan bahwa Tesla membatalkan proyek mobil murah yang sudah lama dijanjikan dengan perkiraan harga sekitar 25 ribu dolar AS.

Musk menyatakan bahwa mobil tersebut, yang dikenal dengan nama Model 2, akan mulai diproduksi massal pada akhir 2025. Tak lama setelah berita tersebut dipublikasikan, Musk menuduh Reuters melakukan kebohongan tanpa memberikan informasi yang dianggapnya tidak akurat.

Sumber: Reuters (https://ekonomi.republika.co.id/berita/sc0f0l472/di-tengah-perang-harga-dan-anjloknya-penjualan-tesla-phk-10-persen-karyawan)