Mau Mudik Naik Kapal? ASDP Mewajibkan Pembelian Tiket Maksimal H-1

by -293 Views

Kendaraan pemudik roda empat antri untuk naik kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Kamis (27/4/2023). Dari data ASDP Bakauheni tercatat total jumlah kendaraan yang melalui Pelabuhan Bakauheni menuju pulau Jawa sebanyak 73.326, dan jumlah penumpang 323.859 orang.

JAKARTA — Menjelang layanan angkutan Lebaran Idul Fitri 2024 yang akan dimulai pada 3 April 2024, ASDP meminta kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan yang akan berpergian dengan kapal feri bisa mempersiapkan perjalanan sejak jauh hari. Terutama bagi pemudik agar perjalanan dapat berjalan lancar, aman, nyaman, dan selamat.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan untuk kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, ASDP mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring melalui Ferizy sebelum keberangkatannya.

“Hal ini demi kelancaran dan kenyamanan selama penyeberangan, pastikan pengguna jasa sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (21/3/2024).

Pada periode layanan Angkutan Lebaran 2024, puncak arus mudik penyeberangan diprediksi pada 6 April 2024 dan 7 April 2024. Lalu, untuk puncak arus balik Lebaran diprediksikan terjadi pada 14 April dan 15 April 2024.

Dia mengatakan bahwa ASDP sudah membuka penjualan tiket online Ferizy sejak 60 hari sebelum hari keberangkatan. Dengan melakukan reservasi perjalanan lebih awal maka perjalanan menjadi lebih terjamin, lebih aman, tidak perlu antre, dan pastinya lebih nyaman.

“Pastikan beli tiket online secara mandiri hanya di website Ferizy atau aplikasi Ferizy dan mitra resmi Ferizy. Mohon kerja sama pengguna jasa, jangan membeli tiket ketika baru menuju ke pelabuhan, dan hindari membeli tiket via calo di area pelabuhan,” ujar Shelvy.

ASDP, lanjut Shelvy, telah mempersiapkan dengan matang layanan Angkutan Lebaran 2024 mulai dari kesiapan alat produksi ASDP dan anak usaha dalam skala nasional. Hal itu mencakup koordinasi layanan oleh 27 Cabang yang mengelola 36 pelabuhan, 225 unit kapal siap beroperasi (172 unit milik ASDP, 53 unit milik JN) yang akan melayani total keseluruhan 303 Lintasan yang tersebar di seluruh Indonesia.