Jokowi Mengatakan Kelangkaan Beras Disebabkan Oleh Masalah Distribusi

by -128 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa masalah lonjakan dan kelangkaan beras di sejumlah daerah disebabkan oleh terganggunya distribusi pasokan. Salah satunya adalah karena bencana banjir yang terjadi di Demak.

“Ini hanya masalah misalnya distribusinya terganggu karena banjir. Di Demak kemarin misalnya seperti itu,” kata Jokowi usai mencoblos di Gedung LAN, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Menurut Jokowi, stok beras di Bulog saat ini masih cukup banyak. Begitu juga dengan stok beras medium maupun premium yang masih tersedia. Karena itu, Jokowi meminta agar masalah kelangkaan beras ini tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan Bulog akan melonggarkan kebijakan pembelian beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bagi pedagang kecil dan peritel modern di tengah isu kelangkaan beras.

“Ke depan untuk SPHP kami sangat memfleksibelkan bagi yang ingin beras SPHP. Karena kebijakan di internal Bulog, kemarin satu toko/warung itu ngambilnya maksimum 2 ton. Nah ini kami memutuskan sampai dengan Maret 2 tonnya nggak kita batasi, boleh ambil berapa saja untuk SPHP terutama untuk yang warung,” ujar Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

Namun demikian, produksi beras yang menurun karena mundur panen yang mengakibatkan adanya kelangkaan beras di ritel modern beberapa waktu terakhir membuat kebijakan ini untuk sementara dilonggarkan.

Bayu pun menyebut, pihaknya langsung bergerak mengatasi kelangkaan beras di ritel modern dengan menggelontorkan beras SPHP. Hingga 12 Februari 2024, Bulog telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 226 ribu ton ke ritel modern hingga pasar tradisional.