Penyakit paling mendesak bagi ekonomi Indonesia saat ini adalah mengalirnya kekayaan nasional ke luar negeri. Terlalu besar hasil ekonomi Indonesia yang disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri. Kekayaan bagi suatu negara, sama pentingnya dengan darah bagi tubuh manusia. Saat ini, kekayaan Indonesia terus mengalir keluar negeri, dan hal ini sudah terjadi sejak zaman penjajahan yang berabad-abad lalu.
Kita semua, sebagai bangsa Indonesia, sedang bekerja keras namun kekayaan yang dihasilkan justru tidak bertahan di Indonesia. Hal ini menyebabkan kita seperti menjadi pekerja rodi, bekerja keras untuk memperkaya bangsa lain. VOC adalah contoh yang nyata, di mana kekayaan Indonesia mengalir ke Belanda saat mereka menguasai ekonomi Indonesia. Hal ini dipersoalkan oleh Generasi ’45 yang menentang keadaan tersebut.
Saat ini, masalah yang sama terus terjadi namun tidak terlalu terlihat, sehingga banyak dari kita tidak menyadari hal tersebut. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan bagaimana kekayaan Indonesia terus mengalir ke luar negeri. Salah satunya adalah neraca perdagangan Indonesia, di mana uang hasil ekspor yang seharusnya digunakan untuk membangun Indonesia, justru menyimpan keuntungan di bank-bank luar negeri.
Selain itu, jumlah simpanan orang Indonesia di bank-bank luar negeri juga cukup besar. Menurut Kementerian Keuangan, pada akhir 2016, ada Rp. 11.000 Triliun kekayaan orang Indonesia yang disimpan di bank-bank di luar negeri. Jumlah ini lebih dari 5 kali APBN kita, dan jika uang ini ada di dalam negeri, bisa digunakan untuk membangun infrastruktur dan membiayai usaha-usaha Indonesia.
Masalah ini sudah terjadi sejak lama, bahkan saat Bung Karno menjabat, beliau juga menyoroti mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri. Jumlah keuntungan ekspor Indonesia yang masuk ke perusahaan asing dengan rekening di luar negeri juga menjadi permasalahan yang patut diperhatikan.
Melihat besarnya aset bank-bank di negeri tetangga, dibandingkan dengan bank-bank terbesar Indonesia, juga menjadi indikator bahwa kekayaan Indonesia lebih banyak disimpan di luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik terbesar dari uang yang disimpan di bank-bank Singapura adalah orang Indonesia.
Dengan adanya masalah ini, sangat penting bagi kita untuk mengatasi aliran keluar kekayaan nasional. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah yang strategis dan konsisten dalam memperbaiki ekonomi Indonesia agar kekayaan nasional dapat bertahan dan digunakan untuk membangun Indonesia.