Kepemimpinan Letnan Jenderal TNI Purn Sarwo Edhie Wibowo

by -136 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Saya pertama kali mengenal Jenderal Sarwo Edhie ketika saya masih menjadi Taruna. Saat itu beliau belum menjabat sebagai Gubernur AKABRI, sekarang AKMIL, namun namanya sudah sangat terkenal.

Pak Sarwo Edhie juga dekat dengan orang tua saya. Sebelum saya resmi menjadi anak buahnya, saya sudah sering mendengar cerita tentang Pak Sarwo dari orang tua saya. Bagaimana Pak Sarwo memimpin RPKAD pada saat-saat kritis Oktober 1965.

Sosok beliau sangat karismatik. Beliau gagah, tampan, dan selalu berpakaian rapi. Beliau juga terkenal sebagai orang yang memimpin operasi dari garis depan. Sebagai komandan RPKAD, beliau masih turun ke lapangan sehingga beliau juga menjadi idola mahasiswa, anak muda, dan idola bagi kami perwira-perwira dan taruna-taruna muda.

Selama orang tua saya berada di AKABRI, beliau sering bercerita tentang pengalaman-pengalaman beliau. Beliau menanamkan semangat untuk tidak menyerah dan semangat patriotisme kepada kami. Beliau juga sempat membuat buku dengan judul “Hidupku Adalah Untuk Negara dan Bangsa”. Nilai-nilai inilah yang ditanamkan kepada kami sebagai Taruna AKABRI. Suasana patriotisme dengan nilai-nilai cinta tanah air, bangga terhadap warisan nenek moyang. Itulah yang ditanamkan oleh Pak Sarwo kepada kami.

Saya ingat, setelah beliau berhenti dari dinas aktif, beliau sempat menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Korea Selatan dan juga sebagai Ketua BP7. Beliau tetap mempertahankan sikapnya sebagai seorang prajurit.

Sebagai prajurit yang terkenal jujur, ketika beliau meninggal, beliau tidak meninggalkan banyak harta. Dalam hidupnya, beliau sempat menikahkan tiga putrinya dengan lulusan Akademi Militer. Yang pertama dengan Kolonel Infanteri Hadi Utomo, lulusan angkatan tahun 70. Yang kedua dengan Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, lulusan angkatan tahun 73, yang kemudian menjadi Presiden RI. Yang ketiga dengan Letnan Jenderal TNI Erwin Sudjono, yang kemudian menjadi Panglima Kostrad. Saya juga mengenal baik ketiga perwira tersebut.

Source link