Laksamana Horatio Nelson – prabowo2024.net

by -166 Views

“Laksamana Horatio Nelson lahir di Norfloks, Britania, pada tahun 1758. Dia juga dikenal sebagai Lord Nelson karena jasa-jasanya dalam perang Napoleon, terutama dalam pertempuran Trafalgar.

Hal yang paling menonjol dari kepemimpinan Laksamana Horatio Nelson adalah profesionalisme sebagai pelaut dan keberanian fisik pribadinya yang terbukti, dia mengalami luka dalam pertempuran sangat banyak. Dia kehilangan satu mata dan satu tangan dalam pertempuran, namun karena ia sangat menguasai ilmu berlayar dan navigasi di laut, maka ia mampu melakukan strategi dan taktik perang di laut yang cemerlang, dengan perhitungan yang sangat teliti.

Laksamana Horatio Nelson pertama kali bergabung dengan angkatan laut pada usia 12 tahun di kapal yang dipimpin oleh seorang paman dari keluarga ibunya. Dia menjadi kapten pada usia 20 tahun dan bertugas di Hindia Barat, Baltik, dan Kanada.

Sebagai seorang komandan, Laksamana Horatio Nelson dikenal karena tindakannya yang berani. Sejumlah capaiannya antara lain yaitu menang melawan Spanyol di lepas pantai Cape Vincent pada tahun 1797. Sementara pada Pertempuran Sungai Nil tahun 1798, dia berhasil menghancurkan armada Napoleon dan dengan demikian mencegah jalur perdagangan langsung ke India.

Selama periode 1794 hingga 1805, di bawah kepemimpinannya, Angkatan Laut Kerajaan membuktikan supremasinya atas Prancis (yang paling terkenal di Cape Trafalgar) dengan menyelamatkan Inggris dari ancaman invasi oleh Napoleon. Selama periode ini, di bawah kepemimpinan Nelson, Angkatan Laut Kerajaan Inggris berhasil mengalahkan Prancis dan sekutu-sekutu Prancis berkali-kali. Pertempuran laut yang paling terkenal adalah Pertempuran Trafalgar dimana armada invasi Prancis dapat dihancurkan oleh Nelson.

Pada 21 Oktober 1805, dia terbunuh oleh penembak jitu Prancis saat memimpin serangan terhadap armada gabungan Prancis dan Spanyol. Dia menjadi pahlawan angkatan laut terbesar dalam sejarah Britania Raya dan sering kali disebut sebagai Admiral Nelson oleh Prancis dan Lord Nelson oleh Anglo-Saxons.”

Source link