Hilirisasi Membawa Dampak Positif pada Neraca Perdagangan Indonesia

by -115 Views

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan bahwa kebijakan hilirisasi sudah mulai memberikan manfaat positif terhadap neraca perdagangan Indonesia. Menurutnya, struktur ekspor Indonesia telah berubah dari fokus pada ekspor komoditas menjadi ekspor manufaktur.

Perubahan ini terlihat dari meningkatnya ekspor produk olahan nikel, yang termasuk dalam kategori manufaktur dan memberikan nilai tambah dibandingkan dengan ekspor barang mentah. Faisal menilai bahwa hal ini merupakan hasil dari kebijakan hilirisasi yang telah diterapkan.

Meskipun neraca perdagangan Indonesia surplus selama 43 bulan berturut-turut, nilai surplus pada November 2023 turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, Faisal menegaskan bahwa hilirisasi merupakan kebijakan jangka panjang yang akan memberikan keuntungan lebih besar bagi Indonesia di masa depan.

Hilirisasi sendiri merupakan upaya negara untuk memberikan nilai tambah atas suatu komoditas. Ketika Indonesia mengoptimalkan hilirisasi nikel, pemerintah praktis melarang ekspor nikel dalam bentuk barang mentah.

Faisal menekankan bahwa dalam jangka panjang, hilirisasi akan membawa keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan ekspor barang mentah. Oleh karena itu, pemerintah harus menentukan sektor hilirisasi prioritas dan siap bertarung di arena politis melalui platform diplomasi perdagangan untuk menjaga keberhasilan hilirisasi.

Dengan demikian, kebijakan hilirisasi diharapkan tidak mengganggu neraca perdagangan Indonesia dan dapat memberikan manfaat jangka panjang yang lebih besar bagi negara.