Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara kepada para petani tentang kondisi harga pupuk yang masih tinggi saat ini. Pada acara pembinaan petani seprovinsi Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas, pada Selasa (2/1/2024), Jokowi mengatakan bahwa harga pupuk yang tinggi telah menjadi keluhan petani sejak tahun 2020.
Jokowi menjelaskan bahwa kondisi ekonomi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian, yang menyebabkan krisis keuangan dunia, krisis pangan, dan krisis energi. Bahkan, 96 negara menjadi pasien IMF akibat kondisi tersebut.
Perang antara Ukraina dan Rusia juga memengaruhi kondisi dunia. Jokowi menceritakan kunjungannya ke Ukraina pada bulan Juni 2020 untuk membantu menyelesaikan krisis saat itu. Perang tersebut menyebabkan harga gandum di seluruh dunia naik karena produksi gandum di Ukraina dan Rusia terganggu.
Dampak perang Ukraina dan Rusia juga merambah pada industri pupuk di Indonesia karena bahan bakunya berasal dari kedua negara tersebut. Hal ini menyebabkan harga pupuk di Indonesia dan dunia mengalami kenaikan.
Karena itu, Jokowi meminta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) memberikan pendampingan kepada petani mengenai cara pemupukan yang efektif. Penggunaan pupuk harus dilakukan secara cermat karena harganya yang mahal.
Jokowi juga mengingatkan bahwa penggunaan pupuk harus dihitung dengan cermat karena pupuk tidak mudah didapatkan di dunia, sehingga harus digunakan dengan bijaksana. Menurutnya, harga pupuk saat ini sudah mahal, sehingga penggunaannya harus benar-benar dihitung.
Sumber: Republika