McDonald’s mengalami kerugian besar setelah didiboikot dan menggugat balik gerakan anti-Israel

by -104 Views

Logo McDonald’s Corp, perusahaan jaringan makanan cepat saji, terpampang di kota Pekan, Malaysia pada 4 Mei 2013. McDonald’s Malaysia menggugat gerakan yang mendorong boikot terhadap Israel.

KUALA LUMPUR- McDonald’s Malaysia menggugat gerakan yang mendorong boikot terhadap Israel atas “pernyataan palsu dan memfitnah” yang menurut mereka merugikan bisnisnya. Mereka meminta ganti rugi sebesar 6 juta ringgit (1,31 juta dolar AS sekitar Rp 20,1 triliun dengan kurs Rp 15.400 per dolar AS).

Malaysia, negara mayoritas Muslim, adalah pendukung setia Palestina. Beberapa merek makanan cepat saji Barat di negara tersebut telah menjadi sasaran kampanye boikot atas serangan militer Israel di Gaza.

Gerbang Alaf Restaurants Sdn Bhd (GAR), pemegang lisensi McDonald’s di Malaysia, menggugat gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Malaysia atas serangkaian postingan media sosial yang diduga mengaitkan waralaba makanan cepat saji tersebut dengan “perang genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.”

Berdasarkan surat panggilan tertanggal 19 Desember, Restoran Gerbang Alaf menuduh BDS Malaysia menghasut masyarakat untuk memboikot McDonald’s Malaysia, yang menyebabkan hilangnya keuntungan, PHK, penutupan, dan pengurangan jam operasional gerainya.

McDonald’s Malaysia mengkonfirmasi telah mengajukan gugatan terhadap BDS Malaysia untuk melindungi “hak dan kepentingannya”. Sebagai tanggapan, BDS Malaysia menyangkal telah mencemarkan nama baik perusahaan makanan cepat saji tersebut dan akan menyerahkan masalah tersebut ke pengadilan.

Gerakan BDS bertujuan untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap “penindasan Israel terhadap Palestina” dan menekan Israel untuk mematuhi hukum internasional.

Sumber: Republika (https://ekonomi.republika.co.id/berita/s6ifcp468/rugi-besar-setelah-diboikot-mddonalds-gugat-balik-gerakan-anti-israel)