Menteri Perindustrian: Konflik Palestina-Israel Mempengaruhi Stabilitas Kawasan

by -111 Views

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kementerian telah mengidentifikasi berbagai kendala dan tantangan yang disebabkan oleh dampak geoekonomi dan geopolitik yang kemungkinan besar akan tetap berlangsung pada tahun 2024. Pertama, menurutnya, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi China dan negara-negara Eropa. Maka dari itu, permintaan global juga bisa terus melemah dan permintaan terhadap produk akan turun.

Kedua, menurutnya, akan terjadi depresiasi nilai tukar akibat kebijakan moneter di negara-negara maju untuk menekan inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga. Ketiga, apabila konflik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel berkepanjangan, akan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga memicu kenaikan harga komoditas, pangan, dan energi.

Selain itu, pelaksanaan pemilu di satu sisi memberikan dampak positif bagi industri nasional, tetapi di sisi lain terdapat kemungkinan investor mengambil sikap wait and see sambil menunggu dilantiknya presiden dan wakil presiden yang definitif.

Agus menyatakan bahwa meskipun demikian, kementerian tetap optimistis menghadapi tahun 2024. Seiring harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, kementerian memperkirakan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2023 sebesar 4,81 persen dan targetnya pada 2024 sebesar 5,80 persen.

Sejalan dengan sasaran tersebut, kontribusi industri pengolahan nonmigas pada 2023 diproyeksikan sebesar 16,91 persen, dengan target pada 2024 mencapai 17,90 persen. Selain itu, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas diperkirakan pada 2023 berada di angka 186,40 miliar dolar AS, dengan target pada 2024 mencapai 193,4 miliar dolar AS.

Sementara itu, nilai investasi industri pengolahan nonmigas diperkirakan mencapai Rp 571,47 triliun pada 2023 dan ditargetkan pada 2024 akan mencapai Rp 630,57 triliun. Agus juga menyatakan bahwa penyerapan tenaga kerja industri pengolahan nonmigas akan mencapai 20,33 juta orang pada 2024.

Untuk mencapai berbagai target tersebut, Kementerian Perindustrian menyatakan akan menggulirkan beberapa program prioritas pada tahun depan. Misalnya, program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah. Kementerian juga akan melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batubara.

Selain itu, untuk mendukung kebijakan green economy serta dekarbonisasi sektor industri, Kemenperin terus berupaya memacu pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Kementerian juga akan memperkuat penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi dan mendorong berkembangnya ekosistem halal.