BTN Syariah dan Bank Muamalat Berencana Merger, Pakar Ekonomi Menyarankan Untuk Memfokuskan Diri pada Pengembangan Properti

by -169 Views

Karyawan melakukan kegiatan di banking hall kantor cabang Menara Muamalat, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Rencana penggabungan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah dengan Bank Muamalat Indonesia (BMI) mendapat sambutan positif dari banyak pihak. Ekonom dari Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios) Nailul Huda menyebutkan bahwa penggabungan ini akan memberikan keuntungan bagi kedua bank syariah tersebut.

“BTN dengan pangsa pasar propertinya masih bisa menjadi andalan apabila Muamalat merger dengan BTN Syariah,” ujar Huda saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (29/12/2023). Huda menilai merger tersebut menjadi opsi terbaik, terutama bagi Bank Muamalat yang tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Huda menyebut konsolidasi Bank Muamalat dan BTN Syariah akan memberikan warna baru dalam industri perbankan syariah Tanah Air.

“Saya rasa memang harus beralih fokus ke sektor yang lebih spesifik. Sektor properti bisa menjadi salah satu sektor yang menarik ke depannya,” lanjut Huda. Huda berharap merger BTN Syariah dengan Muamalat dapat mengoptimalkan potensi sektor properti. Menurutnya, fokus pada sektor properti juga menjadi diferensiasi dalam menarik pangsa pasar perbankan syariah dalam negeri.