Petani Padi di Sampang Berisiko Gagal Tanam, Ini Tanggapan Dinas Pertanian

by -155 Views

Petani Padi di Sampang Terancam Gagal Tanam, Begini Tanggapan Dinas Pertanian

Lokasi sawah di Sampang dalam masa tanam yang tidak kunjung ada hujan. (Foto: Hoirur Rosikin/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, SAMPANG – Petani padi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mulai cemas. Sebab, hujan yang tak kunjung turun di wilayah mereka, berimbas terhadap masa tanam padi yang seharusnya dimulai bulan ini. Bahkan, mereka terancam gagal tanam, karena bibit padi yang telah disemai, sebagian ada yang mengering dan mati.

“Hujan tidak ada di Bulan Desember ini, sehingga bibit padi yang disemai pada November lalu mengering dan mati,” ucap Adul, petani asal Dusun Soraan, Kecamatan Sreseh, Rabu (20/12/2023).

Ia mengatakan, ketika hujan tidak ada dan cuaca terus panas, tak hanya berdampai pada persemaian bibit padi. Bahkan, padi yang sudah tumbuh pun juga akan mengering dan mati. Dengan begitu, sawah terpaksa dibajak lagi untuk ditanami kembali.

Sementara itu, petani asal Desa Marparan, Iswan (40) mengatakan, awal musim hujan sekarang tidak merata seperti tahun kemarin. Kini, hujan di wilayah sangat jarang. “Saya khawatir pertumbuhan padi akan rusak. Kalau hujan tidak normal,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, Nurdin menjelaskan, sebelumnya pihaknya sudah mewanti-wanti agar petani tidak segara menanam padi lebih awal. Melihat kemarau yang panjang.

“Namun, banyak petani menanam padi, sehingga dengan kondisi sekarang yang sulit hujan akan bibit yang sudah tumbuh akan mengering dan mati,” jelasnya, Rabu (20/12/2023).

Menurutnya, prediksi musim hujan melalui data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang normal di akhir Desember 2023. Karena kalau kemarau panjang, untuk awal musim hujannya sedikit lambat dari umumnya.

“Dengan begitu, ketika bibit petani yang mulai tumbuh dan mengering akibat tidak ada hujan, terpaksa tanam ulang,” pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Hoirur Rosikin
Editor: Mahrus Sholih