Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, menyambut baik dan mengapresiasi langkah Pemerintah melalui PTPN Group yang secara resmi mendirikan sub holding PalmCo untuk mengelola bisnis kelapa sawit. Pembentukan ini dilakukan dengan menggabungkan PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII ke dalam PTPN IV. Selain itu, aset dan liabilitas PTPN III juga dipisahkan dan dimasukkan ke dalam PTPN IV.
Piter Abdullah meyakini bahwa manajemen yang baik dan profesional dari sub holding PalmCo akan mendukung hilirisasi kelapa sawit, ketahanan pangan nasional, energi terbarukan, serta memastikan pasokan minyak goreng bagi industri dan rumah tangga.
Dia juga menyatakan bahwa pembentukan BUMN khusus untuk mengelola industri sawit sudah menjadi langkah yang baik untuk menyeimbangkan dominasi perusahaan swasta dalam industri sawit nasional. Pemerintah telah memiliki kendali yang lebih kuat dengan adanya BUMN yang fokus pada industri sawit.
Piter Abdullah menyebut bahwa dalam kondisi sektor sawit saat ini, peran BUMN dan Pemerintah dalam industri sawit terlalu kecil dibandingkan dengan perusahaan swasta. Kondisi ini menyebabkan sulitnya Pemerintah dalam mengendalikan harga dan pasokan minyak goreng ketika terjadi kelangkaan di pasar.
Untuk itu, PalmCo diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam mengatasi permasalahan di industri sawit. PalmCo harus dipimpin oleh orang-orang terbaik, didukung oleh kebijakan yang tepat, dan diintegrasikan dengan strategi dan rencana bisnis perusahaan induk.
Piter Abdullah juga menegaskan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas andalan Indonesia dan memiliki potensi besar. Di samping itu, dia membantah tudingan terkait kerusakan lingkungan yang sering dialamatkan pada industri kelapa sawit.
PalmCo diharapkan akan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dalam hal luas lahan dan akan menjadi pemain utama dalam industri sawit dunia.
