NFA Meningkatkan Intervensi untuk Menekan Kenaikan Harga Beras

by -114 Views

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sedang mengintervensi untuk menstabilkan harga beras. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan beras kepada masyarakat berpendapatan rendah dan mengadakan gerakan pangan murah untuk menekan kenaikan harga beras.

” Bantuan beras dari pemerintah kepada masyarakat berpendapatan rendah telah berhasil menekan harga beras di pasaran, ini terlihat dari tren inflasi beras yang mengalami perlambatan,” kata Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras pada September 2023 naik 5,61 persen dari bulan sebelumnya, Agustus 2023, yang hanya naik 1,43 persen. Namun, pada saat bantuan pangan tahap kedua (September-Oktober) disalurkan, harga beras turun 1,72 persen pada Oktober 2023 dan turun lagi 0,43 persen pada November 2023.

Selain itu, tren penurunan harga beras juga terlihat saat bantuan pangan beras tahap pertama disalurkan pada April-Juni 2023, di mana harga beras hanya naik 0,02 persen pada Mei 2023, 0,13 persen pada Juni 2023, dan turun minus 0,02 persen pada Juli 2023.

“Dampak dari bantuan beras yang diberikan oleh Bulog atas perintah pemerintah cukup efektif dalam mengendalikan inflasi. Hal ini akan terus dimonitor, karena beras merupakan komoditas penyumbang utama inflasi,” kata Arief.

Selain bantuan beras, NFA juga bersama pemerintah daerah mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai wilayah dan operasi pasar beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di PIBC, pasar modern, dan pasar rakyat.

NFA mencatat bahwa sejak dilakukan operasi pasar beras, stok beras di PIBC per 8 Desember 2023 mencapai 34.405 ton, melebihi kondisi normal 25 ribu ton.

Harga beras medium (IR-64 III) sebesar Rp11.130 per kg mengalami penurunan 0,08 persen dibandingkan hari sebelumnya, dan turun 12 persen jika dibandingkan dengan tanggal 15 September 2023 saat operasi pasar tersebut dimulai.

“Kondisi ini akan terus dijaga, dan pada 15 Desember 2023, Bulog akan kembali menggelontorkan beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta sebanyak 450 ton untuk menjaga ketersediaan stok di pasar induk tersebut,” tambah Arief.

NFA juga mendorong Dinas Pangan agar memaksimalkan pelaksanaan GPM dengan menggunakan anggaran baik APBD, dana dekonsentrasi, maupun Dana Insentif Fiskal (DIF) yang telah diterima dari pemerintah pusat. Selain itu, NFA juga mendorong Dinas Pangan Daerah untuk menyelenggarakan GPM di berbagai daerah khususnya untuk komoditas beras, cabai, bawang, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

“Dengan kolaborasi bersama KL terkait, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, serta asosiasi ini kita bersinergi untuk mengendalikan inflasi khususnya menjelang momentum Natal dan Tahun Baru,” kata Arief.