Ilustrasi operasional Vale Indonesia.
JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk mengalokasikan 8,6 miliar dolar AS untuk membangun pabrik pemurnian nikel berbasis energi rendah karbon. Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy, mengatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk mendukung semangat hilirisasi tambang pemerintah serta mencapai target NZE pada tahun 2060.
“Kami telah menginvestasikan 8,6 miliar dolar AS untuk ketiga proyek tersebut dan Vale akan menggunakan sumber energi berbasis EBT, termasuk mengoptimalkan gas alam,” kata Febri melalui siaran persnya, Ahad (10/12/2023).
Febri juga mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnis, Vale selama ini telah menggunakan sumber energi bersih. Dengan memanfaatkan Danau Matano dan keanekaragaman hayati di garis Wallacea, operasional Vale selama ini telah didukung oleh 3 PLTA.
“Ketiga PLTA tersebut menghasilkan listrik sebesar 365 megawatt yang 100% berasal dari sumber energi dalam aktivitas peleburan nikel di pabrik,” jelas Febri.
Febri menegaskan bahwa melalui inisiatif ini, Vale Indonesia harus menjadi perusahaan rendah karbon di dunia dan akan terus mengoperasikan perusahaan menggunakan basis sumber energi bersih.
“Vale memiliki dua inisiatif besar yang akan berkontribusi pada pengurangan 700 ribu ton CO2, yaitu penggunaan biomassa dan konversi bahan bakar ke gas alam,” kata Febri.
Sumber: Republika