Spotify Memang Untung, Tapi Tetap Lakukan Pemangkasan Karyawan 1.500 Kali

by -176 Views

Spotify, raksasa streaming musik, berencana untuk memberhentikan sekitar 1.500 karyawan atau 17 persen dari total karyawan. Ini dilakukan untuk menurunkan biaya setelah sebelumnya sudah memecat 600 orang pada bulan Januari dan 200 orang pada bulan Juni. Saham Spotify yang terdaftar di AS juga melonjak sekitar 11 persen pada saat itu.

CEO Spotify, Daniel Ek, mengatakan perusahaan ini telah mempekerjakan lebih banyak orang pada tahun 2020 dan 2021 karena biaya modal yang lebih rendah. Namun, meskipun output perusahaan meningkat, Spotify akan mengalami kerugian sekitar 130 juta euro hingga 145 juta euro pada kuartal keempat akibat pemutusan hubungan kerja ini.

Perusahaan ini juga memperkirakan kerugian operasional pada kuartal keempat mencapai 93 juta euro hingga 108 juta euro, jauh dari perkiraan sebelumnya yang mengatakan akan mendapatkan laba sebesar 37 juta euro. Spotify sendiri telah menginvestasikan lebih dari satu miliar dolar AS untuk mengembangkan bisnis podcastnya.

Pada kuartal ketiga, Spotify mencatat keuntungan berkat kenaikan harga layanan streaming dan pertumbuhan pelanggan di seluruh wilayah. Perusahaan ini juga memperkirakan jumlah pendengar bulanannya akan mencapai 601 juta pada kuartal liburan. Meski demikian, perusahaan juga tetap fokus pada efisiensi untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dari setiap dolar.

Untuk karyawan yang terkena dampak dari pemutusan hubungan kerja ini, Spotify akan memberikan uang pesangon, uang liburan, dan jaminan kesehatan sekitar lima bulan selama masa pesangon. Ek mengatakan bahwa perusahaan ini sempat mempertimbangkan pengurangan yang lebih kecil pada tahun 2024 dan 2025, namun tindakan yang sebesar ini dipilih untuk menyesuaikan biaya operasional dengan tujuan finansial perusahaan.

Sumber: Republika