Wakil Presiden Maruf Amin (keempat kiri) bersama Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah Iggi Haruman Achsien, Ketua Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (persero) Ananta Wiyogo, dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman (dari kiri) saat seremoni pencatatan perdana EBAS-SP SMF-BRIS01 di BEI, Jakarta, Senin (19/6/2023). EBAS-SP SMF-BRIS01 hasil kerjasama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) ini menjadi gebrakan baru tumbuhkan ekonomi syariah.
JAKARTA — Dosen Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam Islam Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (FAI UHAMKA), Muhammad Iman Sastra Mihaja mengatakan terdapat empat prinsip dalam penerapan tata Kelola syariah dalam industri pasar modal syariah.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Konferensi International ke 15 tentang Pasar Modal Syariah bertajuk Pengembangan Pasar Modal Syariah dalam menyatukan umat pada akhir November lalu.
Prinsip yang pertama adalah central sharia board. Kemudian prinsip dewan pengawas syariah pada perusahaan tersebut.
“Ketiga prinsip Internal struktur syariah yang ada dalam perusahaan, dan terakhir, atau prinsip keempat adalah lembaga independen auditor syariah yang mengaudit dari sisi syariah perusahaan tersebut,” ujarnya dalam keterangan, Senin (4/12/2023).
Ia menekankan, jika empat prinsip ini diterapkan di perusahaan yang menawarkan produk syariah, maka dipastikan perusahaan tersebut akan terus tumbuh dan berkelanjutan dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga ia berharap keempat prinsip tersebut dapat diterapkan secara konsisten di negara-negara OKI.
Adapun, konferensi ini diadakan oleh Securities and Exchange Organization (SEO) Iran bekerjasama dengan beberapa universitas Iran dan universitas negara-negara OKI. Tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk menguatkan kerjasama dan bertukar ide dan fikiran terkait perkembangan terkini pasar modal syariah global.
Konferensi ini diselenggarakan di Teheran, Iran pada tanggal 26-27 November 2023 di Hotel Parsian Azadi Hotel Teheran. Hadir dalam acara ini para praktisi, professor dan akademisi dari berbagai negara termasuk, Indonesia, Malaysia, China, Pakistan, Bangladesh, Maldives, India, Iraq, Syiria, Russia, Qatar, Kuwait, Oman, Saudi Arabia, UAE dll. Kehadiran mereka ini sangat penting dalam sharing experience yang ada dinegara masing-masing dengan tujuan menyatukan ide untuk pemberdayaan umat.
Sumber: Republika