Presiden Indonesia, Joko Widodo, berbicara tentang ketahanan pangan pada COP28 di Uni Emirat Arab. Presiden Widodo menekankan bahwa tidak ada solusi universal untuk setiap negara dalam mencapai ketahanan pangan, karena setiap negara memiliki kekuatannya sendiri. Hal tersebut disampaikan dalam forum COP28 World Climate Action Summit di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Tidak ada solusi universal untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan karena setiap negara mempunyai kekuatan yang berbeda-beda,” kata Presiden Jokowi melalui video di akun YouTube COP28 UAE, dari Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan berupa lahan yang melimpah dengan masyarakat yang hidup dari sektor pertanian. Di samping itu, infrastruktur penunjang dan ekosistem pertanian juga sudah dibangun dengan masif dan memadai. Keunggulan Indonesia tersebut, menurutnya, dapat menjadi potensi besar dalam menjadikan Indonesia sebagai penyuplai kebutuhan global, jika didukung dengan pendanaan dan transfer teknologi.
Presiden Joko Widodo juga mengingatkan bahwa permintaan produk pertanian dan kebun akan meningkat dalam waktu dekat, karena selain untuk kebutuhan makanan, sektor pertanian dan perkebunan juga dibutuhkan untuk menghasilkan bahan bakar dalam bentuk biodiesel, bioetanol, dan lain-lain.
Indonesia pun mendukung inisiatif Uni Emirat Arab yang mempromosikan pusat kolaborasi internasional pada pertanian berkelanjutan dan rantai pasokan yang berketahanan, serta aksi iklim. Jokowi berharap bahwa inisiatif ini dapat membuahkan hasil nyata untuk menciptakan dunia yang lebih sejahtera.
Sumber: Republika
(Sumber: https://ekonomi.republika.co.id/berita/s4zybo502/presiden-tidak-ada-solusi-universal-wujudkan-ketahanan-pangan)