Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa wakaf hutan adalah langkah yang tepat dalam menjaga kelestarian hutan dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Menurutnya, hutan merupakan salah satu aset besar negara.
“Ketika berbicara tentang hutan tropis di dunia, orang biasanya hanya menyebutkan tiga negara, yaitu Indonesia, Brasil, dan Kongo. Hal ini menunjukkan bahwa hutan adalah aset yang sangat penting dan harus dimanfaatkan,” ujarnya dalam Talkshow Wakaf Hutan yang diinisiasi oleh Republika dan Mosaic di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Bambang menjelaskan bahwa pemanfaatan hutan tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi atau keuntungan bisnis, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat secara umum. Menurutnya, konsep wakaf bukan hanya soal aset yang diwakafkan, tetapi juga harus bermanfaat bagi masyarakat di lokasi yang diwakafkan.
Manfaat pertama dari wakaf hutan adalah menghasilkan karbon kredit. Hutan dapat diperdagangkan melalui perdagangan karbon atau carbon trading di Indonesia. Bambang juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam carbon trading karena banyak perusahaan multinasional yang membutuhkan karbon kredit.
Manfaat kedua dari wakaf hutan adalah dapat dikelola dengan pendekatan perhutanan sosial. Dengan menjaga kelestarian hutan, dapat dilakukan kegiatan agrikultur seperti penanaman berbagai jenis buah-buahan. Hal ini memungkinkan hutan tetap lestari sambil memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat.
Saat ini, Republika bersama Mosaic dan Hutan Wakaf Bogor tengah mengimplementasikan program Wakaf Hutan, dengan harapan bahwa kolaborasi ini dapat menjadi salah satu upaya efektif dalam mengatasi krisis iklim. Sumber: Republika.
