Wakil Presiden KH Maruf Amin meminta Pemerintah Yunani untuk dapat menjembatani produk sawit Indonesia agar tidak mendapat diskriminasi dalam merambah pasar Uni Eropa. Hal ini disampaikan Wapres setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis di Maximos Mansion, Athena, Yunani, Jumat (24/11/2023) waktu setempat.
“Beliau (PM Yunani) akan mencoba mengatasi itu dan mudah-mudahan dengan berbagai kerja sama dan kunjungan delegasi Beliau ke Indonesia ini menjadi jembatan untuk kita,” kata Maruf.
Dalam pertemuan itu, Wapres menyampaikan kepada PM Yunani bahwa kebijakan Uni Eropa telah menghambat akses produk sawit dan kayu Indonesia. Dengan komitmen peningkatan hubungan bilateral, Wapres mengharapkan dukungan Pemerintah Yunani untuk menjelaskan ke Uni Eropa mengenai produk sawit dan kayu dari Indonesia.
Menurut Wapres, berbagai kebijakan Uni Eropa yang mendiskriminasi produk Indonesia juga bisa menghambat upaya Indonesia dan Yunani dalam meningkatkan perdagangan bilateral. Wapres menyebut bahwa perdagangan Indonesia dan Yunani telah mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan Satudata Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Yunani turun 20 persen pada Januari-September 2023 menjadi sebesar 265 juta dolar AS dibanding periode sama pada 2022 sebesar 331,8 juta dolar AS.
Dalam kesempatan itu juga, Wapres mengundang PM Yunani untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia. “Saya mengundang Beliau untuk datang ke Indonesia, dan beliau merespons dengan baik dan beliau akan mengirim delegasi awal ke Indonesia untuk membangun kerja sama,” ujar Maruf.