Rektor IPB: Pentingnya Pengembangan Investasi dalam Bidang Pertanian

by -141 Views

BANDUNG — Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB University) Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa diperlukan investasi yang lebih besar di sektor pertanian. “Menurut saya ke depan, kita perlu investasi lebih besar untuk pertanian,” kata Bayu saat media gathering di Bandung, Kamis (23/11/2023).

Bayu menyoroti rata-rata pendapatan petani di Indonesia yang masih rendah, yaitu sekitar Rp 1 juta per bulan. Rendahnya pendapatan petani membuat mereka masih bergantung pada pendapatan dari luar sektor pertanian. “Kira-kira sekarang 50 persen sampai 60 persen pendapatan keluarga petani dari luar pertanian,” ujar dia.

Akibatnya, jumlah petani menurun sebanyak 5 juta dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Demografi petani Indonesia saat ini didominasi oleh kelompok berusia di atas 45 tahun, yakni sekitar 60,8 persen. Kebanyakan dari petani juga berlatar belakang lulusan SD (72,6 persen). Di samping itu, lahan pertanian tiap petani di Indonesia terbilang kecil, yaitu hanya sekitar 0,17 hektare.

Selama 2022, produktivitas pertanian Indonesia turun 2 persen, berakibat produksi turun sekitar 600 ribu ton beras. Selama enam bulan ke depan, sektor pertanian masih diselimuti berbagai kondisi ekonomi dan geopolitik global yang mungkin berdampak pada kinerja, seperti perang Rusia-Ukraina, nilai tukar dan suku bunga yang relatif masih tinggi, pemilu, hingga periode Natal dan Tahun Baru serta Ramadhan dan Idul Fitri.

Oleh sebab itu, Bayu merekomendasikan adanya dorongan insentif untuk sektor pertanian. “Kita sedang tidak baik-baik saja, perlu ada investasi lebih besar pada pertanian. Sebab menurut saya, no farmers, no food, no future. Kita butuh petani, petani perlu sejahtera dan disejahterakan agar generasi muda mau jadi petani,” tutur dia.