Pengaruh Boikot Produk Israel Bergantung pada Konsumen

by -142 Views

Yusuf Wibisono, seorang akademisi dan peneliti ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), menyatakan bahwa boikot produk Israel adalah hal yang wajar karena selama lebih dari tujuh dekade, Israel secara konsisten telah menunjukkan kejahatan dan kebijakan apartheidnya terhadap Palestina. Banjir kecaman dan kutukan dari masyarakat dunia tidak membuat Israel berubah dari kebijakan dan sikap penjajahannya terhadap Palestina. Boikot bertujuan untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan pendudukannya atas wilayah Palestina, memberikan hak-hak penuh kepada warga Palestina, dan mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke Tanah Air mereka.

Yusuf juga menyebutkan bahwa boikot sebagai gerakan non-kekerasan yang merupakan ekspresi perlawanan atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel, telah menjadi fenomena global dan tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurutnya, pengaruh dari boikot terhadap Israel akan ditentukan oleh keputusan konsumen untuk berpartisipasi dalam gerakan boikot. Semakin banyak konsumen yang berpartisipasi, bahkan menjadi gerakan global, maka semakin besar pengaruh gerakan boikot tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa partisipasi konsumen dalam gerakan boikot ditentukan oleh persepsi publik akan probabilitas keberhasilan boikot, serta biaya yang akan ditanggung oleh konsumen akibat boikot. Namun, mekanisme boikot tersebut juga membuat negara atau perusahaan mengalami dilema terkait dengan penurunan kinerja ekonomi dan finansial akibat boikot.

Sumber: Republika