Transaksi ZISWAF BSI Mencapai Lebih dari Rp 80 Miliar

by -166 Views

Petugas teller Bank Syariah Indonesia siap melayani setoran nasabah di beberapa outlet BSI selama akhir pekan dalam rangka mengisi Bulan Inklusi Keuangan (BIK) sepanjang Oktober 2023.

JAKARTA – Bank Syariah Indonesia (BSI) secara bertahap terus memberdayakan transaksi sosial zakat, infak, sedekah dan waqaf (ZISWAF). Instrumen keuangan syariah tersebut memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat secara berkelanjutan, jika diberdayakan melalui program-program produktif yang bergulir.

Tercatat hingga September 2023, jumlah pengguna BSI mencapai 5,90 juta dengan pertumbuhan 32,8 persen secara tahunan. Adapun jumlah transaksi mencapai 266,29 juta kali dengan pertumbuhan 42,25 persen secara tahunan. Sedangkan nilai transaksi ZISWAF sendiri mencapai lebih dari Rp80 miliar dengan sekitar 7 juta transaksi.

“Artinya, minat masyarakat terhadap transaksi halal terus mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan upaya BSI dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan syariah,” kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, Ahad (5/11/2023).

BSI juga berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem ekonomi Islam sebagai strategi untuk mendorong percepatan inklusi keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi pengelolaan dana, manajemen keuangan, maupun pembiayaan.

Pengembangan ekosistem ekonomi Islam ini dilakukan melalui pemberdayaan dan penguatan pesantren, sekolah Islam, bisnis layanan ibadah haji dan umrah, hingga manajemen masjid. BSI juga bertekad untuk menjadi mitra keuangan syariah yang kompeten dan siap secara digital.

Harapannya adalah sistem pesantren, sekolah, dan lembaga pendidikan Islam, bisnis haji dan umrah, dan manajemen pengelolaan masjid akan terstruktur dari sisi manajemen keuangan syariah. Data yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan bahwa hingga September 2023, BSI sedang mengembangkan lebih dari 31.000 pesantren, dengan dana kelolaan mencapai Rp928 miliar. Sementara itu, dana kelolaan sekolah Islam mencapai Rp4,5 triliun, yang mencakup lebih dari 187.000 sekolah.

Sumber: Republika