Pada tahun 2024, PLN Berkomitmen untuk Pimpin Transisi Kendaraan Listrik dengan Target 100 Persen Penggunaan Molis

by -149 Views

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa PLN ingin menjadi pemimpin dalam percepatan penggunaan kendaraan listrik serta menyediakan infrastruktur pendukung EV terbaik di Indonesia. Hal ini disampaikannya pada acara peluncuran program menuju 100 persen kendaraan listrik operasional PLN di Kantor Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya pada tanggal 29 Oktober 2023.

Dalam acara tersebut, Darmawan menjelaskan bahwa saat ini PLN telah mengoperasikan lebih dari 7 ribu motor listrik dan lebih dari 2.500 mobil listrik. Pada akhir tahun 2024, PLN bertujuan untuk mencapai 100 persen kendaraan listrik dalam operasionalnya. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 2022 mengenai penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan pribadi instansi pemerintah pusat dan daerah.

Darmawan juga menyampaikan bahwa transformasi ke kendaraan listrik memberikan kontribusi besar dalam mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Hal ini karena satu liter bahan bakar minyak (BBM) menghasilkan emisi karbon sebesar 2.4 kilogram (Kg) CO2e, sedangkan 1.5 kilowatt-hour (Kwh) listrik hanya menghasilkan emisi sebesar 1.3 Kg CO2e. Dengan beralih ke kendaraan listrik, emisi gas rumah kaca (GRK) dapat ditekan hampir 50 persen.

Selain itu, transisi ke kendaraan listrik juga sejalan dengan upaya kemandirian energi nasional. Saat ini, sebagian besar BBM masih diimpor, sedangkan energi listrik 100 persen diperoleh dan dikelola mandiri. Dengan demikian, transisi ke kendaraan listrik juga mengubah energi dari yang tadinya impor menjadi energi domestik dan mendorong penggunaan energi bersih.

Setelah acara peluncuran, Darmawan dan jajaran direksi PLN melakukan perjalanan “Pakai Molis” dari Jakarta menuju Bandung dengan jarak tempuh sekitar 165 kilometer. Perjalanan ini menggunakan kendaraan listrik bekerja sama dengan berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Indonesia.

Sumber: Republika