Produksi surplus, namun tetap perlu ada cadangan beras

by -134 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong setiap daerah untuk tetap menyiapkan cadangan beras meski produksi beras surplus. Hal ini disampaikan Jokowi setelah meninjau persediaan stok beras di Gudang Bulog Baru Rawang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Rabu (25/10/2023).

“Sebetulnya di Provinsi Sumatra Barat ini kan surplus, tetapi apapun yang namanya cadangan (beras) itu harus ada. Oleh sebab itu, kalau tadi kita lihat di gudang Bulog cadangan (beras) banyak,” kata Jokowi, dikutip pada Kamis (26/10/2023).

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi juga menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Ia mengatakan, KPM akan menerima bantuan sebanyak tiga kali hingga November mendatang.

“Ini pembagian bantuan pangan berupa beras bulan September, Oktober, November saya cek ada yang sudah menerima sekali, ada yang sudah dua kali. Saya kira nanti November semuanya insya Allah akan selesai tiga kali,” ucap Presiden.

Tidak hanya sampai November, menurut Jokowi, pemerintah juga telah memutuskan untuk menambah bantuan pangan CBP pada Desember. “Dan akan kita tambahkan lagi Desember, keputusan kita sekali lagi (memberikan bantuan pangan),” lanjutnya.

Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan skema pemberian bantuan langsung tunai (BLT) El Nino kepada masyarakat untuk tetap menjaga daya beli di tengah fenomena super El Nino yang terjadi.

“Karena ada super El Nino dan kita tau ini jangan sampai mengurangi daya beli rakyat, daya beli masyarakat, kita juga akan mengeluarkan BLT El Nino pada bulan November dan Desember, Rp 200 ribu, Rp 200 ribu, (total) Rp 400 ribu,” jelas dia.

Presiden didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Bulog Budi Waseso, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, dan Wali Kota Padang Hendri Septa dalam kunjungan ke Gudang Bulog Rawang Timur.