Pemanfaatan Teknologi Diharapkan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah Lebih Cepat, Ungkap Wakil Presiden

by -166 Views

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta agar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah meningkatkan penerapan teknologi dan digitalisasi. Kiai Ma’ruf meyakini bahwa teknologi transversal, yaitu teknologi yang melintasi berbagai sektor dan memiliki dampak multi-industri, bisa menjadi penggerak dan pendorong sektor ekonomi dan keuangan syariah.

“Saya melihat peran penting dari teknologi dan digitalisasi, yang akan membuat gerakan ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih lincah, adaptif, dan transformatif,” ujar Kiai Ma’ruf saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 Tahun 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Kamis (26/10/2023).

Kiai Ma’ruf juga menilai bahwa teknologi transversal akan menjadi penggerak utama pertumbuhan global di masa depan. Tanpa inisiatif strategis untuk mempercepat implementasi teknologi transversal, Indonesia diperkirakan tidak akan optimal dalam mencapai target Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2045. Selain itu, penggunaan digitalisasi dan inovasi digital dianggap dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal.

“Saya berpesan agar pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital ditingkatkan sebagai penggerak utama dalam percepatan pengembangan ekonomi syariah, yang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal,” ujarnya.

Untuk itu, Wakil Presiden mengapresiasi salah satu bentuk digitalisasi dana sosial berupa platform aplikasi “Satu Wakaf Indonesia” yang merupakan bagian dari pengembangan ekonomi syariah.

“Saya mengapresiasi pengembangan platform aplikasi ‘Satu Wakaf Indonesia’ yang diluncurkan hari ini. Ini merupakan salah satu bentuk digitalisasi di sektor dana sosial syariah yang akan meningkatkan kualitas dan kapasitas manajemen wakaf,” katanya.

Dalam upaya memperluas pemanfaatan digitalisasi, Kiai Ma’ruf juga meminta agar seluruh pelaku ekonomi syariah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, setidaknya hingga mencapai 50 persen.

“Buatlah strategi komunikasi, narasi, dan saluran informasi yang sesuai dengan perkembangan terkini. Hal ini penting agar mudah diterima dan dipahami oleh generasi muda, calon pemimpin masa depan,” ujarnya.

Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ini juga meminta seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah untuk menjaga konsistensi dan kelangsungan program ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya adalah dengan segera merealisasikan Masterplan Industri Halal Indonesia yang diluncurkan hari ini.

“Saya meminta KNEKS, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, bersama Kementerian Keuangan dan lembaga terkait, termasuk Bank Indonesia, untuk mengawal dan segera merealisasikannya,” ucapnya.

Sumber: Republika