Freeport Kembali Memohon Relaksasi Ekspor Konsentrat

by -140 Views

Presiden Freeport-McMoRan, Kathleen Quirk, mengatakan pada konferensi pers laporan kuartalan pekan lalu bahwa perusahaan akan meminta relaksasi ekspor konsentrat kepada pemerintah Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kapasitas smelter di Manyar, Gresik, Jawa Timur untuk menampung seluruh produksi perusahaan tembaga di Tembagapura, Papua.

“Saat ini, izin ekspornya berlaku hingga Mei. Jadi, kami masih perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini setelah periode peningkatan kapasitas smelter kami pada bulan Mei,” kata Quirk pada Senin (23/10/2023).

Berdasarkan laporan Freeport-McMoRan Inc. (FCX) kuartal III/2023 yang dikutip pada Senin (23/10/2023), izin ekspor konsentrat tembaga PTFI sebesar 1,7 juta metrik ton yang diperoleh pada 24 Juli 2023 hanya berlaku hingga Mei 2024. Sementara itu, smelter Manyar ditargetkan untuk selesai pada pertengahan 2024, diikuti oleh uji coba fasilitas (commissioning) dan peningkatan produksi (ramp-up) hingga akhir 2024.

Quirk mengatakan bahwa Freeport akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan masalah ini. Setelah smelter beroperasi penuh, Freeport tidak akan lagi mengekspor konsentrat dan akan mulai memproduksi katoda tembaga.

Saat ini, progres pembangunan smelter tembaga di Manyar PTFI di Gresik, Jawa Timur telah mencapai sekitar 84 persen. Quirk menyebut bahwa proyek smelter dengan investasi senilai 3 miliar dolar AS tersebut berjalan dengan baik dan timnya sedang fokus untuk menyelesaikan proyek secara efisien.

Sumber: Republika (https://ekonomi.republika.co.id/berita/s2zd7m457/lagilagi-freeport-minta-relaksasi-ekspor-konsentrat)