Dampak Besar Perpindahan IKN Jika Dapat Mendukung Kegiatan Ekonomi

by -179 Views

Pakar demografi dan ekonom Universitas Indonesia (UI) Sonny Harry Budiutomo Harmadi menyatakan bahwa perpindahan ibu kota negara (IKN) akan memiliki dampak besar terhadap perubahan demografi jika dapat menarik kegiatan perekonomian. “Besarnya dampak perpindahan ibu kota sangat ditentukan oleh mampu atau tidaknya perpindahan ibu kota negara tersebut menarik kegiatan perekonomian,” kata Sonny dalam Seminar Internasional Hari Kekayaan Negara tentang Reimagining Jakarta Future yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta pada Senin (23/10/2023).

Sonny menjelaskan bahwa belajar dari negara-negara lain yang sudah memindahkan ibu kotanya seperti Brasil, Kazakhstan, dan Myanmar, dapat disimpulkan bahwa jika perpindahan ibu kota negara diikuti dengan pergeseran kegiatan ekonomi, maka ibu kota baru akan menarik migrasi dalam jumlah besar. Namun, jika perpindahan ibu kota negara tidak diikuti dengan kegiatan perekonomian, maka perpindahan tersebut tidak akan memberikan dampak yang besar terhadap perubahan demografi.

Sebagai dampak perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Sonny menyebutkan bahwa dalam proyeksi piramida penduduk, median penduduk Jakarta diperkirakan akan berusia sekitar 40 tahun pada tahun 2050. Dengan struktur populasi seperti ini, pola konsumsi masyarakat juga akan berubah. Jakarta diperkirakan akan kehilangan lebih dari 400 ribu penduduk pada tahun 2050 sebagai akibat dari perpindahan ibu kota negara.

Sementara itu, Kalimantan Timur akan menerima lebih dari dua juta penduduk akibat pemindahan ibu kota negara. Meskipun ibu kota negara baru, Nusantara, akan menjadi daerah istimewa, namun data saat ini masih terbatas.

Dalam kurun waktu 30 tahun ke depan dari tahun 2020 hingga 2050, jumlah penduduk Kalimantan Timur diperkirakan akan hampir dua kali lipat. Namun, Sonny mengatakan bahwa ia tidak tahu pola migrasi di Kalimantan Timur ke depannya. Ada kemungkinan para pegawai atau tentara yang sudah pensiun memilih untuk kembali ke daerah asalnya sebagai tempat migrasi kembali.

Proyeksi piramida penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2050 didominasi oleh penduduk lanjut usia muda, yaitu berusia 50 tahun ke atas. Penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan rasio ketergantungan lansia dapat menyebabkan penurunan harga rumah. Dengan penurunan jumlah penduduk di Jakarta dan banyaknya jumlah lansia, diperkirakan nilai properti di Jakarta akan terus menurun, terutama dengan adanya perubahan iklim.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan memberikan tantangan dan peluang untuk melakukan revitalisasi dan pengembangan kota yang lebih baik. Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global yang berfungsi sebagai simpul utama dalam jaringan ekonomi dunia dan memiliki hubungan yang erat dengan kota-kota lain serta berdampak langsung pada urusan sosial ekonomi global.

Pemindahan IKN dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bertujuan untuk mencapai keseimbangan pembangunan dan memangkas kesenjangan pembangunan antarwilayah di Indonesia. Konsep Future Smart Forest City atau kota pintar hijau akan menjadikan IKN sebagai simbol baru Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam, ramah lingkungan, menggunakan energi hijau, dan memiliki tata kota modern.

Sumber: Antara (Diterjemahkan dari artikel berjudul “Ahli: Perpindahan IKN Dampaknya Besar Jika Bisa Tarik Kegiatan Ekonomi”)