CEO Web Summit Mengundurkan Diri Setelah Diserang karena Simpati pada Palestina

by -535 Views

Paddy Cosgrave, chief executive officer (CEO) Web Summit, mengundurkan diri dari jabatannya, Sabtu (21/10). Ia mendapatkan kritik setelah menyebut serangan Israel ke Gaza sebagai kejahatan perang.

Juru bicara Web Summit, perusahaan yang mengorganisir konferensi teknologi terbesar di dunia setiap tahunnya, mengumumkan melalui e-mail kepada Associated Press (AP) bahwa mereka telah menunjuk CEO baru dan konferensi teknologi akan tetap berlangsung bulan depan sesuai rencana. Konferensi tersebut akan diadakan di Lisbon, Spanyol. Cosgrave, pengusaha Irlandia yang juga pendiri Web Summit, mengaku bahwa pernyataan pribadinya telah mengganggu konferensi, tim, sponsor, startup, dan peserta konferensi.

“Saya meminta maaf atas dampak pernyataan saya,” ujar Cosgrave seperti dilansir AP, Ahad (22/10). Web Summit juga menghadapi penarikan diri perusahaan besar, termasuk Intel, Meta, dan Google dari konferensi teknologi bulan depan.

Cosgrave sebelumnya juga mencela serangan Hamas dan meminta maaf atas postingannya di X, yang sebelumnya adalah Twitter. Namun, ia tetap mempertahankan pandangan umumnya mengenai konflik Palestina-Israel. Postingan Cosgrave pada 13 Oktober 2023 menyatakan bahwa dia terguncang atas retorika dan aksi banyak pemerintah dan pemimpin Barat, kecuali Pemerintah Irlandia, yang menurutnya bertindak dengan benar. Ini merujuk pada serangan Israel ke Gaza.

“Kejahatan perang tetap menjadi kejahatan perang, meskipun dilakukan oleh sekutu, dan harus dikutuk untuk dihentikan,” kata Cosgrave. Dua hari kemudian, ia memperbarui postingannya dan menekankan bahwa apa yang dilakukan Hamas adalah berlebihan dan menjijikkan.

Namun, ia juga menambahkan bahwa “Israel memiliki hak untuk membela diri, tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, Israel tidak berhak melanggar hukum internasional.” Pada tanggal 17 Oktober 2023, ia memposting surat permohonan maaf di blog Web Summit dan akun X miliknya. “Yang kita butuhkan saat ini adalah kasih sayang, dan sayangnya saya tidak melihatnya. Tujuan saya adalah dan selalu mendorong perdamaian,” tegasnya.

Ia juga menyatakan bahwa “Saya juga percaya bahwa dalam membela diri, Israel seharusnya menghormati hukum internasional dan Konvensi Jenewa, termasuk tidak melakukan kejahatan perang. Ini berlaku untuk semua negara dalam setiap keadaan perang.”

Sumber: AP (Sumber: Republika)