Uji Efek ke Tanaman Pupuk Hayati Cair Memakan Waktu Tiga Bulan

by -203 Views

Program bantuan Pupuk Hayati Cair (PHC) oleh Kementerian Pertanian RI diketahui membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk mengetahui efeknya terhadap tanaman. Hal ini membantah klaim bahwa pupuk bermerek Buah Ndaru yang diproduksi PT Alam Makmur Anuri asal Nganjuk, Jawa Timur, tidak memberikan perubahan pada tanaman.

Direktur PT Alam Makmur Anuri, Arif Athoillah, menjelaskan bahwa PHC adalah pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanah. Pengaruhnya tergantung pada jenis tanaman yang akan ditanam. Jika tanaman yang akan ditanam tidak sesuai, maka pengaruhnya tidak akan langsung terlihat.

Perusahaan tersebut telah mendistribusikan dan mensosialisasikan pupuk tersebut ke sejumlah provinsi dan kabupaten/kota. Mereka juga mencantumkan layanan pelanggan jika petani memiliki kendala atau pertanyaan tentang cara pengaplikasiannya.

Hingga saat ini, tidak ada masalah yang ditemukan di wilayah lain. Namun, di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, terdapat laporan bahwa pupuk ini tidak sesuai spesifikasi dan tidak memberikan perubahan pada tanaman. Menurut Arif, tidak jelas asal-usul laporan tersebut mengingat tidak ada komplain yang masuk ke layanan pelanggan terkait pupuk tersebut.

Arif menyebut beberapa wilayah telah menerima bantuan PHC, termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mereka telah mendapatkan bantuan sebanyak 54.068 liter pupuk dari Kementerian Pertanian. Bantuan ini secara bertahap didistribusikan ke wilayah tersebut.

PHC tidak hanya digunakan untuk tanaman padi sawah, tetapi juga bisa digunakan untuk tanaman pangan lain seperti jagung dan kacang tanah. Dengan menggunakan lima liter PHC per hektar lahan pertanian, diprediksi bisa meningkatkan produksi pertanian.

Pendistribusian PHC diharapkan berjalan sesuai dengan skema dan mekanisme yang ada, sehingga bisa tepat sasaran. Bantuan pupuk cair kepada kelompok tani diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia, serta meningkatkan produksi tanaman pertanian.

Di Kabupaten Probolinggo, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian memberikan sosialisasi penggunaan PHC. Pupuk hayati cair ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan tanaman, dan hasil panen. Pemkab Probolinggo memperkirakan bahwa PHC dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan pada lahan pertanian.

Faiq El Himmah, Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian, menjelaskan bahwa mikroorganisme dalam pupuk hayati cair dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah dan meningkatkan pertukaran mineral antara tanaman dan lingkungan. Penggunaan pupuk hayati cair memiliki manfaat potensial seperti meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan tanaman, kualitas tanaman, pengendalian hama dan penyakit, pengurangan penggunaan pupuk kimia, dan ramah lingkungan.

Meskipun demikian, efektivitas pupuk hayati cair dapat bervariasi tergantung pada jenis mikroorganisme, formula produk, kondisi lingkungan, dan jenis tanaman yang ditanam. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan produsen dan melakukan penelitian lebih lanjut sebelum menggunakan pupuk hayati cair dalam praktik pertanian.