Hasil Forum World Zakat and Waqf 2023 di Kedah: Enam Poin Resolusi

by -138 Views

JAKARTA – Forum Zakat dan Wakaf Dunia (WZWF) 2023 telah diadakan di Kedah, Malaysia pada tanggal 17 hingga 19 Oktober 2023. Forum internasional ini adalah pertemuan para penggiat zakat dan wakaf yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University yang juga Deputi Sekretaris Jenderal WFWZ 2023-2026, Irfan Syauqi Beik, baru saja menghadiri forum internasional tersebut. “Ada tiga hal penting yang perlu ditekankan oleh Indonesia, yaitu resolusi dari WZWF 2023, penetapan konstitusi WZWF, dan pemilihan sekjen WZWF periode 2023-2026,” kata Irfan.

Berikut ini adalah resolusi dari WZWF 2023 di Kedah, Malaysia.

Pertama, WZWF sangat mengutuk kehilangan nyawa warga sipil di Gaza dan keras mengutuk semua tindakan biadab Israel terhadap rakyat Palestina. WZWF akan terus mendukung upaya kemerdekaan Palestina dan mendorong semua anggotanya untuk memberikan dukungan baik secara materi maupun non-materi kepada masyarakat Palestina.

Kedua, WZWF mendorong para anggotanya untuk memperhatikan isu ketahanan pangan, mengingat eskalasi geopolitik global yang berkaitan erat dengan stabilitas harga pangan dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam peningkatan produktivitas pangan untuk menjaga ketahanan pangan setiap negara anggota dengan pertukaran pengetahuan.

Ketiga, WZWF mengimbau negara-negara anggotanya untuk memperhatikan isu perubahan iklim. Krisis iklim akan berdampak signifikan pada tingkat kemiskinan, oleh karena itu, WZWF merekomendasikan agar negara-negara anggota aktif terlibat dalam program perbaikan iklim bersama pemerintah daerahnya.

Keempat, WZWF juga mengajak negara-negara anggotanya, terutama lembaga zakat, untuk menggunakan indeks kinerja zakat dunia sebagai acuan dalam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja lembaga zakat. Di tahun mendatang, WZWF juga akan mengembangkan alat pengukuran serupa untuk mengevaluasi lembaga wakaf.

Kelima, untuk menjaga ketertiban organisasi, WZWF telah meratifikasi piagam WZWF sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas organisasi. Oleh karena itu, WZWF mendorong anggotanya untuk menggunakan piagam WZWF sebagai acuan organisasi di dalam WZWF.

Keenam, WZWF merekomendasikan negara-negara anggotanya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan meningkatkan profesionalisme pengelola zakat dan wakaf dengan mendaftarkan mereka pada kelas terstruktur universitas online zakat dan wakaf.

WZWF didirikan dengan tujuh negara anggota pada tahun 2010 di Yogyakarta, Indonesia. Menurut Irfan, selama ini sekjen WZWF berasal dari Indonesia, yaitu periode 2010-2014 oleh KH Didin Hafidhuddin, pada periode 2014-2017 oleh Ahmad Juwaini, periode 2017-2020 oleh Bambang Sudibyo, dan 2020-2023 oleh Zainulbahar Noor. Pada periode 2023-2026, Sekjen WZWF akan dipimpin oleh Dato’ Dr Mohd Ghazali Md Noor dari Malaysia dengan 11 deputi, dua di antaranya berasal dari Indonesia.

Sumber: Republika